Rencana hari kamis berangkat ke
Banyuwangi untuk berlibur gagal total, dan keputusan akhir ditunda ke hari
sabtu kemaren. Itupun tidak sesuai kesepakatan, mereka bilang jam 10 pagi
berangkat, eh ternyata jam 13.30 baru sampai di widuri, jalan rumahku. Ufid
yang menjemputku ke rumah, akhirnya akupun berangkat dengan trisno yang datang
jam 11 pagi. Di jalan, aku melihat ufid dengan rozikin, sedangkan abdillah
boncengan dengan zainullah. Kami ber-6 berangkat bersama menuju ke alun-alun
kota Bondowoso untuk menemui taqin dan trendi yang entah kenapa mereka menunggu
kami disana. Setelah mencoba untuk menghubungi dengan via telpon, akhirnya kita
bertemu dan langsung makan bersama dengan nasi yang sengaja disediakan oleh
yaqin, tapi sayang, dia tidak ikut touring. Beberapa saat kemudian, ebix datang
menemui kami dan iapun juga tidak bisa ikut dengan alasan tidak punya duit.
Sebenarnya ku juga tidak mempunyai uang banyak, ibuku memberi 50rb ketika aku
hendak berangkat, dan 30rb memang sisa uang didompetku. Aku hanya ingin menjaga
pertemanan dengan baik dengan selalu berusaha untuk mengikuti acara angkatan
yang sebenarnya tidak wajib.
Setelah
beberapa menit berbincang dengan ebix, kami melanjutkan perjalanan ke alun-alun
Jember untuk menjemput husnan. Diperjalanan, ada dua kecelakaan. Seingatku di
tapen dan daerah wonosari kalau tidak salah. Yaallah, aku berlindung hanya
kepada-Mu !, bathinku. Jam 3 sore kami sudah mulai menuju arah Banyuwangi.
Sayang sekali, teman-teman kami yang asal jember hanya satu orang saja yang
ikut, yaitu husnan, padahal ada 4 orang, haqiqi, kholel, tio, dan husnan. Yaa
sudahlah, mungkin mereka mempunyai kesibukan atau kewajibanyang memang tidak
bisa ditingglkan. Kami ber-9 berkendara 5 motor, husnan sendirian tanpa ada
orang yang memboncenginya. Sesekali kami berhenti di pom bensin untuk buang air
kecil atau sholat dan sekaligus istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Jam
5 kami sudah sampai di daerah Banyuwangi, kecamatan yang disana ada PulauMerah-nya, tujuan wisata kami. Setelah beberapa kali kami bertanya ke orang yang
lalu lalang atau berjualan dipinggir jalan, akhirnya kami sampai di pulau itu
pada jam 7 malam. Kami sholat maghrib dan isya’ di salah satu pom sekitar 26 km
dari wisata.
Kami
berbincang lama di teras dekat pohon, dengan menikmati bakso hangat 7rb/17rb
bisa menambah tenaga kita yang sudah mulai menurun. Kira-kira jam 8 malam aku
tidur duluan di salah satu warung yang tutup. Sedangkan teman-temanku masih
bersenda-gurau menghilangkan rasa kangen yang menggebu karena lama tak bertemu.
Jam 10 malam aku terbangun karena gigitan nyamuk yang mengamuk tiada henti di
kaki yang terbuka lebar tanpa kaos kaki. Akhirnya aku dan abdillah ikut
nongkrong di warung yang hingga jam 12 malam tidak tutup. Aku begadang dengan
beberapa temanku hingga larut malam, jam 1 aku tidur lagi meskipun tidak begitu
nyenyak gara-gara nyamuk. Sampai-sampai kakiku aku masukkan kedalam tasku agar
aman darinya, padahal didalam tasku ada roti yang trisno beli ketika istirahat
dipom terakhir sebelum Pulau Merah. Belum jam 3, salah satu teman kami
membangunkan satu-persatu dan mengajak kami pulang ketika itu juga. Tentu kami
sangat marah dan tidak setuju dengan keinginannya yang menurutku tak beradab.
Dia sendiri yang sok ingin mensukseskan acara touring ini sejak lama dan
mengakhirinya sebelum waktunya. Karena kami tidak ingin memecah pertemanan,
akhirnya kami putuskan untuk pulang bersama-sama. Singkat cerita kami berenam
berpisah dengan 3 teman kami yang memang sudah tidak bisa kami ajak kompromi. Kami
berenam mampir ke wisata Watu Dodol dan berfoto bersama mulai jam setengah 7
sampai jam 8 pagi. rencana akhir kami ingin pergi berenang, tapi digagalkan
oleh zainullah dan lainnya sedang trisno dan aku sedang menukar motor
kerumahnya karena baut olinya lepas dan hilang ketika melalui jalan Baluran
yang sangat jauh. Meski disana lumayan rame dengan truk dan bus besar. Ditambah
lagi dengan monyet-monyet lucu yang dilindungi mewarnai perjalanan kami
disepanjang Baluran tersebut.