Wednesday, August 10, 2016

Indahnya Pulau Merah

             Rencana hari kamis berangkat ke Banyuwangi untuk berlibur gagal total, dan keputusan akhir ditunda ke hari sabtu kemaren. Itupun tidak sesuai kesepakatan, mereka bilang jam 10 pagi berangkat, eh ternyata jam 13.30 baru sampai di widuri, jalan rumahku. Ufid yang menjemputku ke rumah, akhirnya akupun berangkat dengan trisno yang datang jam 11 pagi. Di jalan, aku melihat ufid dengan rozikin, sedangkan abdillah boncengan dengan zainullah. Kami ber-6 berangkat bersama menuju ke alun-alun kota Bondowoso untuk menemui taqin dan trendi yang entah kenapa mereka menunggu kami disana. Setelah mencoba untuk menghubungi dengan via telpon, akhirnya kita bertemu dan langsung makan bersama dengan nasi yang sengaja disediakan oleh yaqin, tapi sayang, dia tidak ikut touring. Beberapa saat kemudian, ebix datang menemui kami dan iapun juga tidak bisa ikut dengan alasan tidak punya duit. Sebenarnya ku juga tidak mempunyai uang banyak, ibuku memberi 50rb ketika aku hendak berangkat, dan 30rb memang sisa uang didompetku. Aku hanya ingin menjaga pertemanan dengan baik dengan selalu berusaha untuk mengikuti acara angkatan yang sebenarnya tidak wajib.
                Setelah beberapa menit berbincang dengan ebix, kami melanjutkan perjalanan ke alun-alun Jember untuk menjemput husnan. Diperjalanan, ada dua kecelakaan. Seingatku di tapen dan daerah wonosari kalau tidak salah. Yaallah, aku berlindung hanya kepada-Mu !, bathinku. Jam 3 sore kami sudah mulai menuju arah Banyuwangi. Sayang sekali, teman-teman kami yang asal jember hanya satu orang saja yang ikut, yaitu husnan, padahal ada 4 orang, haqiqi, kholel, tio, dan husnan. Yaa sudahlah, mungkin mereka mempunyai kesibukan atau kewajibanyang memang tidak bisa ditingglkan. Kami ber-9 berkendara 5 motor, husnan sendirian tanpa ada orang yang memboncenginya. Sesekali kami berhenti di pom bensin untuk buang air kecil atau sholat dan sekaligus istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Jam 5 kami sudah sampai di daerah Banyuwangi, kecamatan yang disana ada PulauMerah-nya, tujuan wisata kami. Setelah beberapa kali kami bertanya ke orang yang lalu lalang atau berjualan dipinggir jalan, akhirnya kami sampai di pulau itu pada jam 7 malam. Kami sholat maghrib dan isya’ di salah satu pom sekitar 26 km dari wisata.


                Kami berbincang lama di teras dekat pohon, dengan menikmati bakso hangat 7rb/17rb bisa menambah tenaga kita yang sudah mulai menurun. Kira-kira jam 8 malam aku tidur duluan di salah satu warung yang tutup. Sedangkan teman-temanku masih bersenda-gurau menghilangkan rasa kangen yang menggebu karena lama tak bertemu. Jam 10 malam aku terbangun karena gigitan nyamuk yang mengamuk tiada henti di kaki yang terbuka lebar tanpa kaos kaki. Akhirnya aku dan abdillah ikut nongkrong di warung yang hingga jam 12 malam tidak tutup. Aku begadang dengan beberapa temanku hingga larut malam, jam 1 aku tidur lagi meskipun tidak begitu nyenyak gara-gara nyamuk. Sampai-sampai kakiku aku masukkan kedalam tasku agar aman darinya, padahal didalam tasku ada roti yang trisno beli ketika istirahat dipom terakhir sebelum Pulau Merah. Belum jam 3, salah satu teman kami membangunkan satu-persatu dan mengajak kami pulang ketika itu juga. Tentu kami sangat marah dan tidak setuju dengan keinginannya yang menurutku tak beradab. Dia sendiri yang sok ingin mensukseskan acara touring ini sejak lama dan mengakhirinya sebelum waktunya. Karena kami tidak ingin memecah pertemanan, akhirnya kami putuskan untuk pulang bersama-sama. Singkat cerita kami berenam berpisah dengan 3 teman kami yang memang sudah tidak bisa kami ajak kompromi. Kami berenam mampir ke wisata Watu Dodol dan berfoto bersama mulai jam setengah 7 sampai jam 8 pagi. rencana akhir kami ingin pergi berenang, tapi digagalkan oleh zainullah dan lainnya sedang trisno dan aku sedang menukar motor kerumahnya karena baut olinya lepas dan hilang ketika melalui jalan Baluran yang sangat jauh. Meski disana lumayan rame dengan truk dan bus besar. Ditambah lagi dengan monyet-monyet lucu yang dilindungi mewarnai perjalanan kami disepanjang Baluran tersebut.